Ponorogo, Jawa Timur -jatimsatu.com- Dalam suasana penuh kebersamaan, Desa Paringan, Jenangan, Ponorogo, merayakan tradisi Selamatan Rakyat Rosuluhusada yang merupakan bagian dari rangkaian acara Sedekah Bumi dan Bersih Desa. Acara ini diadakan pada hari Rabu, 29 Mei, dan diikuti oleh seluruh warga desa yang kompak mengenakan pakaian serba putih.
Prosesi kirab tumpeng hasil bumi raksasa menjadi salah satu puncak acara, diiringi dengan ratusan ambengan dan ingkung panggang yang diarak dari balai desa menuju joglo kesenian. Kepala Desa Paringan, Suwendi, menyerahkan tumpeng utama kepada sesepuh desa, diikuti dengan doa bersama dan makan bersama yang menandai kekompakan dan kebersamaan warga.
Suwendi dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga tradisi dan budaya lokal. "Acara selamatan rakyat Rasuluhusada ini digelar selama 1 hari 1 malam, dimulai dengan Khotaman Al-Quran, ziarah ke Makam Eyang Pronowijoyo, dan dilanjutkan dengan pertunjukan Karawitan Madya Laras desa," ujarnya. "Ini adalah upaya kita untuk nguri-nguri dan melestarikan adat istiadat budaya kearifan lokal agar tidak tergerus oleh zaman,"lanjutnya.
Gotong royong menjadi tema utama dalam pembuatan tumpeng, di mana warga di setiap RT bersama-sama membuat tumpeng, ditambah dengan partisipasi dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk pedagang sekitar Joglo, kelompok muslimah, PKK, paguyuban L300, dan organisasi pencak silat PSHT.
Bunda Lisdyarita, Wakil Bupati Ponorogo, mengapresiasi acara tersebut dan berdoa agar Desa Paringan selalu diberkahi, aman, damai, sejahtera, dan lancar dalam menjalankan roda pemerintahan serta pembangunan yang merata.
"Semoga dengan selamatan rakyat Rasuluhusada ini, Desa Paringan mendapatkan keberkahan tersendiri. Ini adalah cara kita untuk menghormati para leluhur, khususnya yang telah membabat dan membangun Desa Paringan," tutup Bunda Lisdyarita.(abw)
Posting Komentar